LPM Lentera Uniska Gelar Seminar Nasional di Acara Pekan Jurnalistik

MESKI bukan barang baru di dunia jurnalistik, penggunaan data dan analisis data sebagai bahan baku untuk membuat berita tengah menjadi tren dan sorotan saat ini.

JURNALISME berbasis data yang juga kerap disebut dengan istilah data driven journalism, merupakan ungkapan yang digunakan untuk menjelaskan proses kerja jurnalis yang berbasis pada analisis dan penyaringan data set untuk membangun sebuah berita.

Menyoroti tren jurnalisme berbasis data, Lembaga Pers Mahasiswa Lentera Universitas Muhammad Arsyad Al Banjari (Uniska MAAB) menggelar acara tahunan Pekan Jurnalistik dimana salah satu agendanya Seminar Nasional dengan mengundang Fahri Salam, penulis dan editor media daring, tirto.id

Fahri menjelaskan, jurnalisme berbasis data sebenarnya bukan barang baru dalam dunia kewartawanan. Sebab karya jurnalistik harus berdasarkan data, bukan hanya terbatas dari paparan narasumber.

“Di era orde baru, semua informasi tertutup sehingga orang lebih mengandalkan kutipan dari narasumber pun kalau bersinggungan dengan isu sensitif pada era itu narasumbernya harus resmi dari pemerintah,” kata dia.

Pasca reformasi, lanjut Fahri, tak ada lagi sensor informasi sehingga masyarakat dengan mudah mendapatkan data. “Kemudian data itu menjadi penting untuk mendapatkan informasi yang akurat, ada metode yang harus dilewati untuk menuturkan data yang dihimpun menjadi karya jurnalistik,” ungkap mantan aktivis Pers Mahasiswa UII Yogyakarta ini.(jejakrekam)

LPM Lentera Uniska Gelar Seminar Nasional di Acara Pekan Jurnalistik

[redirect url=’http://jejakrekam.com/2019/03/15/lpm-lentera-uniska-gelar-seminar-nasional-di-acara-pekan-jurnalistik/’ sec=’0′]