Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (UNISKA MAB) kembali menjadi primadona bagi ribuan calon mahasiswa di Kalimantan Selatan. Pada tahun ajaran 2024/2025, minat masyarakat untuk melanjutkan studi di UNISKA semakin meningkat dibuktikan dengan jumlah pendaftar yang mencapai sekitar 5.500 orang.
Proses seleksi yang ketat dan terstruktur dilaksanakan dalam dua gelombang, menghasilkan sekitar 4.500 mahasiswa baru yang diterima. Hal ini menunjukkan komitmen UNISKA dalam menjaga kualitas pendidikan. Menariknya, tahun ini terdapat tiga calon mahasiswa disabilitas yang turut berpartisipasi dalam proses seleksi, menunjukkan upaya UNISKA dalam mewujudkan inklusivitas.
Rektor UNISKA MAB, Prof. Ir. Abd. Malik, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., mengungkapkan bahwa gelombang pertama telah berhasil memenuhi 62% kuota, sementara gelombang kedua masih menyisakan sekitar 38% kuota yang akan diisi. Beliau juga menjelaskan bahwa tidak semua peserta seleksi dapat diterima karena adanya beberapa faktor pertimbangan, seperti penerimaan di perguruan tinggi lain, baik negeri maupun swasta, serta hasil tes kesehatan dan narkotika yang tidak memenuhi syarat.
“Setiap tahunnya, kami menerima ribuan pendaftar, namun yang berhasil menjadi mahasiswa baru berkisar antara 4.500 hingga 5.500 orang,” ujar Prof. Malik. “Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap UNISKA, namun kami tetap menjaga kualitas dengan seleksi yang ketat.”
Prof. Malik menambahkan bahwa kuota yang tidak terisi pada setiap gelombang adalah hal yang wajar terjadi. “Jika calon mahasiswa tidak melakukan daftar ulang, maka dianggap mengundurkan diri. Ini merupakan konsekuensi dari proses seleksi yang kompetitif,” jelasnya.
Pada gelombang kedua tahun ini, sekitar 2.000 calon mahasiswa mengikuti seleksi, sedangkan pada gelombang pertama tercatat 3.440 peserta. Meskipun jumlah pendaftar pada kedua gelombang relatif stabil, UNISKA tetap berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan layanannya.