Tingginya Masalah Pangan, Perguruan Tinggi Perlu Angkat Topik Penelitian

Begitu banyak isu-isu di tengah masyarakat yang masih belum teratasi, terutama masalah pangan. Itulah topik yang diterangkan oleh Prof. Dr. Ir. Masganti, M.S.  (Profesor riset dan penelitian pertanian lahan rawa (BALITRA) Banjarbaru) pada Seminar Nasional yang diadakan Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin (17/7).

Beliau menjelaskan produksi pangan yang tidak sebanding dengan penduduk dunia dan meningkatnya kebutuhan individu setiap tahunnya. Belum lagi jumlah penduduk yang meningkat perahunnya.

Dan itu masih sebatas masalah pangan. Masalah lain seperti pembangunan pertanian (ex. Ketersediaan lahan subur, perubahan iklim, dll) dan masalah produksi (Ex. Iklim Ekstrem, Serangan OPT, dll) juga perlu dikaji.

Berdasarkan masalah tersebut, Prof. Masganti kemudian menjelaskan topik dan fokus riset pangan yang dapat diangkat oleh para peneliti perguran tinggi.

Indonesia mendapat peringkat ke 37 (2015/2016) dalam daya saing, hanya saja kesiapan teknologi kita masih lemah (Di level 77). Selain itu rasio peneliti, jumlah riset, publikasi, sitasi, dan paten kita masih lebih rendah dibandingkan negara tetangga kita seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Pemerintah sendiri sudah mencoba mendorong riset indonesia dengan program seperti  Perpres. 16 dan 38 tahun 2018, Permenristekdikti No. 20 tahun 2018, Program Prioritas, dan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN). Hal ini berkenaan dengan visi Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur.

Beliau berharap dengan diadakan seminar ini dapat meningkatkan kontribusi perguruan tinggi dalam mendorong kuantitas dan kualitas riset dalam negeri.